Sabtu, 14 April 2012

KIAT MENGHINDARI TERJADINYA CLBK (CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI) BAGI YANG MENGINGINKAN RUMAH TANGGANYA DAMAI, TENTRAM DAN BAHAGIA SELAMANYA


PENDAHULUAN:

Fenomena CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) menarik dicermati. Kalau CLBK terjadi pada orang – orang yang belum berumah tangga tentu tidak terlalu bermasalah, namun jika hal itu terjadi pada orang – orang yang sudah berumah tangga tentu akan jadi masalah. Beberapa kasus perselingkuhan dan perceraian disebabkan faktor CLBK.

Banyak di antara kita  (kalau tdk malah hampir semua) yang sudah menikah, sebelumnya pernah pacaran, bahkan ada yang lebih dari satu kali.
Jika hubungan kita dengan pasangan banyak konflik dan sedang dalam kondisi kritis,  CLBK bisa menggoda kita. Apalagi mantan pacar kita tinggal sekota atau setidaknya mudah dijangkau dalam waktu yang tidak terlalu lama. Lebih bahaya lagi jika tetangga atau rekan sekantor.

Nah untuk mengatasi agar hal itu tidak terjadi pada diri kita, berikut ini saya mencoba menuliskannya dari berbagai sumber yang pernah saya baca, dalam bentuk tanya jawab. Tentu saja saya berharap tulisan ini bermanfaat bagi orang – orang yang menginginkan agar CLBK tidak terjadi. Namun bisa jadi tidak bermanfaat atau justru akan jadi penghalang bagi orang – urang yang menginginkan CLBK itu terjadi. !

TANYA JAWAB KIAT MENGHINDARI  TERJADINYA ”CLBK”

Tanya 1: Bagaimana awalnya CLBK itu bisa terjadi?
Jawab : CLBK ini bisa terjadi ada kalanya memang justru disengaja (oleh orang-orang yang menginginkannya tentu saja). Namun sering pula CLBK terjadi secara tidak sengaja. Kadang hanya berawal dari add friend di FB. Atau tukar-tukaran PIN BBM dan no HP. Tidak jarang pula hanya gara - gara pertemuan reuni Sekolah asalnya.

Tanya 2: Dari mana pintu masuk CLBK itu?
Jawab: Ada beberapa pintu masuk CLBK ini. Misalnya;
1.      Intensitas (seringnya) terjadi pertemuan antara mereka,
2.       Intensitas (seingnya) saling menyapa dengan kata-kata yang menggoga, seperti: hallo say.... just say halo...
3.      Atau bisa jadi hanya karena sebab sms berisi permintaan dukungan doa agar cepat sembuh dari sakit (yang justru ini malah menimbulkan rasa iba dan sayang yang membuka pintu masuk CLBK).
4.      Tentu saja masih banyak pintu – pintu masuk lainnya.

Tanya 3: Adakah contoh nyata tentang terjadinya CLBK ini?
Jawab: Tentu saja ada, bahkan cukup banyak. Nah berikut ini saya sampaikan 3 (tiga)  kasus (kisah) CLBK.Masing – masing kasus ada yang disambut (diterima), ada yang ditolak dan ada yang  belum diketahui ujung (kesudahan) nya..

Kasus 1:  CLBK yang disambut (diterima)

Ini kisah  Santhy (nama samaran). Meski sudah beranak tiga dan berusia 45 tahun, ia seorang yang sangat keibuaan dan  tampak cantik di usianya yang sudah tidak muda. Namun sayang Shanty bersuamikan seorang pria yang kasar, galak dan cuek. Suatu ketika, rumah mereka kebanjiran. Beberapa hari dia terpaksa mengungsi di salah satu apartemennya.

Saat itu, suaminya sedang berada di luar negri. Ehhh, mantan pacarnya bernama Doni (nama samaran) mendadak SMS. Karena Santhy kesepian, dia senang-senang aja membalas. Doni sesekali datang membawa makanan kesukaan Shanty, saat anak anak santhy berada di sekolah.

Kelembutan dan perhatian Doni kali ini menggetarkan jiwa Shanty yang memang dulunya mendambakan suami yang lembut dan kebapaan. Tapi itu tidak dia rasakan dari suaminya.

Suatu pagi saat Doni membawakan makanan dan di rumah sedang tidak ada orang, saat itu perasaan sayang Doni tak bisa dia sembunyikan.
Dia mencoba merayu dan membujuk Shanty. Akhirnya pertahanan diri Shanty ambles.

Perasaan “sisa-sisa” cinta dan  hutang jasa pada perhatian Doni selama ia mengalami kebanjiran, membuat Shanty  tak kuasa menolak. Mereka jatuh dalam hubungan yang Shanty tadinya sangat hindari.
Ironisnya, Doni tidak puas hanya sekali tapi sampai berulang kali.

Shanty merasa sungguh bersalah, membuka pintu hatinya pada Doni. Karena perasaan bersalah itu menghantuinya, Shanty memutuskan konseling dengan kami. Ia konsultasi empat kali. Akhirnya, dengan tekad baru demi keharmonisan rumah tangga dan kebaikan ketiga anak anaknya yang sudah remaja, dia akhirnya memberanikan diri menolak bertemu Doni. Meski terlambat, Shanty selamat. (Kompas.com).

Kasus 2: CLBK yang ditolak

Seorang sahabat saya mendadak mendapat SMS bertubi-tubi dari mantan pacarnya. Kekasihnya 10 tahun lalu. Mereka sempat menjalin hubungan. Hanya saja sahabat saya, sebut saja namanya Petra, sudah beristri dan punya anak tiga.

Mantan pacarnya juga sudah bersuami. Dalam sms-nya mengajak Petra ngopi bareng. Sahabat saya ini  lalu SMS :  ”Bak,  mantan pacar saya ngajak ketemuan. Terus terang dia sangat suka kepada saya. Tapi saya yang mutusin karena saya merasa lebih cocok dengan istri saya sekarang. Apa pendapat Bapak?”

Saya justru mengembalikan  pertanyaan itu pada sahabat saya: ” Lha, menurut Anda sendiri bagaimana? Perasaan Anda ?”

Petra  lalu menjawab: ” waduh, saya ini pria normal. Saya juga pernah mencintai dia. Kalau dia nanti macam macam, khawaatirnya aku bisa-bisa jatuh…”

Karena sobat saya sendiri ragu, saya membalas smsnya begini:

” Kawan, kalau tidak ada yang urgen, lebih baik TIDAK!”. Ingat Agama melarangnya, meski Anda nanti hanya berduaan, tapia da 2 malaikat di kanan kiri Abda, Bahkan Tuhan selalu mengawasi kita.

Petra akhirnya memenuhi saran saya, dia menolak keinginan mantan pacarnya untuk bertemu meski sekedar ngopi. Dia berani berkata tidak. Selamat deh. (Kompas.com)

Kasus 3: Kasus CLBK yang belum diketahui ujungnya

Adalah teman saya Anti (nama samaran) seorang PNS, ibu rumah tangga, telah berusia 46 dan beranak 4 yang 2 sudah selesai kuliah dan yang 2 masih sekolah SMP dan SD. Karena ia pandai merawat tubu dan memang punya paras lumayan cantik, sehingga fisiknya jauh nampak lebih muda dari usianya yg sebenarnya.

Suatu hari ia bercerita lepada saya behwa ia baru saja ketemu mantan pacarnya di FB (pacarnya otu katanya sudah 18 thn lebih tdk ketemu) yg hinggá kini masih ia rahasiakan dengan suaminya.

Saya bilang “Hati - hati  loo bu Anti akan  bahaya CLB?.

Ibu Anti.: Ah..masak bisa..wong saya sudad tua…anak 4 n bajía bersama klrg, dia juga sudad usia 47 thn sudad beranak 3 n bajía dgn klrgnya kok”.

Saya: “Eeee….itu belum bisa menjamin looo….?”. Coba ceritakan apa yg ibu lakukan dengan mantan Ibu selama ini di FB…?”.

Ibu Anti: “Yaa…biasalah pertemanan…kami Bergua sering ngobrol/ chatting ketika kami sama2 OL…atau lewat pesan jika kami sedang tdk bersamaan OL..itu saja…..!”.

Saya: “Lantas…apa yang diobrolkan….? Knp tdk lewat diding saja biar bisa dibaca semua orang?”.

Amti: “Eeeee…apa…yaaa….hmmm…yaa kami Bergua sering ngobrol tentang klrg kami masing2….jugaa….bercerita tentang kejadian2 yg begitu berkesan ketika kami sedang berpacaran dulu….sambil retama-ketawa mebgingat kala itu…..dan….banyak lagilah…cerita2 lucu tentang masa lalu ketika kami pacaran….!. Yaa….malu too kalau itu sampai dibaca orang lain….bpk ini…kayak tdk tahu saja….?”.

Saya: “Waah….itu brardi  kalau diteruskan pasti akan menjurus ke CLBK bu…n kalau suami Ibu tahu…pasti akan marah besar…untung sementara ini suami ibu masih buta FB?. Kalau mau nuruti saran saya hentikan itu semua…..demi keselamatan bahtera Rmh Tangga Ibu dan Rmh Tangga Mantann Pacar Ibu itu…?”.

Naah sejak saat itu saya tdk tahu lagi bagaimana perkembangan teman saya tersebut, sebab setiap kali saya tanya tentang hal itu Ibu Anti selalu menghindar atau bilang “Beress…Amaan…”, yg apa maksudnya saya seniti tidak tahu.

Tanya 4: Bagaimana cara/ kiat menghindari terjadinya  CLBK itu ?”

Jawab: Ada beberapa kiat / cara untuk menghindari terjadinya  CLBK yang saya nukil dari Kompas, Com, antara lain ádalah sebagai berikut:

  1. Jika perasaan cinta anda masih ada, usahakan tidak membangun komunikasi lagi dengan mantan pacar Anda. Apalagi jika ada satu atau keduanya sedang punya konflik rumah tangga. Perasaan kasihan bisa menjebak anda nantinya. Jika mendadak bertemu dengan mantan Anda dalam sebuah reuni atau di FB, sharing (tukar pendapatlah) akan hal itu pada pasangan Anda. Supaya istri atau suami Anda ikut memantau perkembangan usai pertemuan/ pertemanan di FB yang tidak disengaja itu. Jangan justru Anda selalu menyembunyikan percakapan Anda dengan mantan Anda  dengan cara berdialog melalui Chating/Obrolan, Pesan atau Yahoo masanger.
  2. Terbukalah soal HP atau sandi FB Anda dengan pasangan Anda. Jangan ada yang Anda sembunyikan atau justru hal itu sengaja Anda sembunyikan jdari pasangan Anda  . Ini akan sangat membantu Anda jika Anda sedang tergoda CLBK. Sebab dengan bantuan pasangan Anda, Anda bisa lebih baik menghadapi godaan tersebut
  3. Usahakan setiap masalah atau konflik Anda dengan pasangan diselesaikan sesegera mungkin. Peganglah  prinsip ini: ” sebelum matahari terbenam, atau sebelum tidur saya akan selesaikan masalah emosi atau apapun dengan pasangan saya”
  4. Jika mantan anda yang mulai membuka diri, sejak awal jangan berikan kesempatan. Beranilah dengan tegas menolak. Peganglah prinsip ini: berkata ya di atas ya, tidak di atas tidak. 
  5. Buang dan atasi fenomena “savior sindrome” (perasaan saya harus menolong), khususnya saat mantan anda beri kabar bahwa dia sakit.  Anda tidak punya keharusan menolong (langsung). Jika terpaksa anda membantu usahakan lewat pasangan atau sahabat Anda. Pasangan Anda pun harus tahu tentang hal itu. Hilangkan  sok berjiwa “malaekat”. Tidak ada gunanya. (Kompas.com).
PENUTUP
 

Tentu saja Anda semua memiliki kebebasan untuk setuju atau tidak setuju dengan sebagian atau keseluruhan tulisan ini. Bamun saya tetap berharap semoga saja sharing kasus dan tip ini berguna bagi keselamatan pernikahan kita. Sebab yang kita mau lindungi bukan hanya pernikahan kita, tetapi keturunan anak-cucu  kita. Say No to CLBK ! ! !

5 komentar:

  1. Rumah tangga yang jarang didera konflik biasanya akan terhindar dari CLBK, walaupun mungkin cinta lama susah untuk dilupakan...
    modal utama terhindar dari CLBK adalah rumah tangga yang adem ayem,menyayangi buah hati dengan sepenuh hati...
    gimana pak dal setuju....????????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Se-7 banget mbak Lies...meski itu juga belum menjamin 100 % bisa terhindar looo....? Faktor kekuatan iman juga sangat menentukan....! Oleh karenanya kita garus waspada....! Smg dengan mengikuti Kiat di atas kita bisa menghindarinya...! Amien. Trims komentarnya looo...!

      Hapus
  2. Se-7 sekali mbak Lies, neskipun itu saja belum 100 % menjamin looo. Masih banyak faktor lain, salah satunya faktor keyakinan beragama. Oleh karenanya kita harus tetap waspada....! Waspadalah...waspadalah.... dengan mengikiti Kiat/ Cara menghindarinya sebagaimana tulisan di atas. Ok....? Smg kita berhasil....amien.

    BalasHapus
  3. Se-7 sekali mbal Lies, meski itu saja belum bisa menjamin 100 % loo. Faktor kekuatan iman juga sangat menentukan tentu saja. Maka waspadalah....waspadalah....waspadalah....untuk menghindarinya...! Semoga Kiat/ Cara di atas dapat membantu kita semuanya....amien.

    BalasHapus