Dalyana
Widyaiswara LPMP
Provinsi Kalimantan Timur
Abstrak
Evaluasi kegiatan diklat ini bertujuan
untuk mendeskripsikan: (1) tingkat kepuasan peserta diklat, (2) kemampuan
Fasilitator diklat, (3) efektifitas dan relevansi penyelenggaraan diklat, dan
(4) terjadi atau tidaknya prningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta
diklat, pada diklat Bedah SKL UN Jenjang SMP/MTs. Kab. Kutim Tahun 2016.Untuk
mencapai tujuan evaluai tersebut digunakan model evaluasi dari Donald L.
Kirkpatrick atau biasa disingkat Kirkpatrick yang dibatasi pada level I (Reaksi)
dan level II (Pengetahuan). Hasil analisis evaluasi dan pembahasan menunjukan
bahwa pada diklat Bedah SKL UN Jenjang SMP/MTs. Kab. Kutim Tahun 2016: (1)
tingkat kepuasan peserta diklat di kedua kelas MIPA dan Bahasa dari hari ke
hari selalu terjadi peningkatan, dan pada hari ke – 4 seluruh peserta diklat
(100 %) merasa puas (senang dan sangat senang) dalam mengikuti kegiatan diklat,
(2) rerata kemampuan keempat Fasilitator dalam memfasilitasi kegiatan diklat,
dari setiap komponen yang dinilai maupun secara keseluruan Sangat Baik,
(3) kegiatan diklat secara keseluruan di
kedua kelas MIPA dan Bahasa sangat efektif dan sangat relevan dengan tugas
pekerjaan peserta diklat di sekolah, (4) telah terjadi prningkatan pengetahuan
dan keterampilan yang tinggi yakni pada peserta diklat, yakni sebesar 24.85 di
kelas MIPA dan 14.38 di kelas Bahasa.
PENDAHULUAN
Dengan selesainya program kegiatan diklat Bedah Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Ujian Nasional
(UN) Jenjang SMP/MTs. Tahun 2016, tentu tidak serta
merta
berakhir pula
kegiatan yang terkait dengan kegiatan penyelenggaraan diklat tersebut. Karena, beberapa persoalan terkait dengan kegiatan diklat itu bisa saja baru teridentifikasi
setelah berakhirnya kegiatan diklat. Beberapa
pertanyaan itu antara lain: (1) Bagaimanakah
tingkat kepuasan peserta diklat selama mengikuti proses pembelajaran?, (2) Bagaimanakah kemampuan Fasilitator dalam memfasilitasi kegiatan diklat?,
(3) Bagaimanakah
efektivitas dan relevansi
kegiatan diklat?,
dan (4) Apakah telah terjadi peningkatan pemahaman pengetahuan pada peserta diklat?
Semua pertanyaan di atas hanya dapat dijawab dan dicari solusi, serta ditindaklanjuti
sebagaimana mestinya, jika dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat
tersebut. Evaluasi kegiatan diklat yang dimaksud adalah suatu proses
mencari data atau informasi tentang objek atau subjek yang terkait dengan
pelaksanaan diklat dengan tujuan untuk mengambil keputusan terkait dengan
kegiatan diklat tersebut. Evaluasi kegiatan diklat itu merupakan bagian yang
harus ada dalam program diklat, karena evaluasi merupakan kegiatan yang
dapat mengukur tercapai atau tidaknya keberhasilan tujuan kegiatan diklat
tersebut (Sukardi, 2009).
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan
dari evaluasi kegiatan diklat ini
adalah untuk mendeskripsikan tentang: (1) tingkat kepuasan
peserta diklat, (2) kemampuan Fasilitator diklat, (3) efektifitas dan relevansi
penyelenggaraan diklat, dan (4) terjadi atau tidaknya prningkatan pengetahuan
dan keterampilan peserta diklat, pada diklat Bedah SKL UN Jenjang SMP/MTs. Kab.
Kutim Tahun 2016.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari hasil
evaluasi kegiatan diklat ini adalah: (1) Sebagai bahan masukan bagi Fasilitator
dan Panitia Penyelenggaraan Diklat, guna perbaikan dan penyempurnaan pada
kegiatan diklat di masa yang akan datang, dan (2) Sebagai bahan masukan bagi Pimpinan Lembaga untuk
mengevaluasi kinerja dan
melakukan pembinaan kepada Fasilitator
dan Panitia Penyelenggara kegiatan diklat.
KAJIAN
TEORI
Pengertian Evaluasi Kegiatan Diklat
Menurut Lincoln seperti dikuitp Arifin (2013), mengemukakan bahwa
evaluasi adalah “a process for describing an evaluand and judging its merit
and worth”. Jadi evaluasi adalah suatu proses untuk mengegambarkan peserta
didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Adapun
menurut Sukardi (2009), dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Program
Pendidikan dan Pelatihan, mengemukakan bahwa evaluasi adalah suatu proses mencari
data atau informasi tentang objek atau subjek yang dilaksanakan untuk tujuan
pengambilan keputusan terhadap objek atau subjek tersebut.
Hakikat Evaluasi
Kegiatan Diklat
Dalam program pelatihan atau diklat, evaluasi merupakan bagian yang harus
ada, sehingga keberadaan evaluasi dalam program pelatihan sangatlah penting
untuk dilakukan. Maka tidak heran, jika evaluasi harus sudah masuk dalam
perencanaan program, termasuk juga dengan pembiayaannya (Sukardi, 2014).
Evaluasi pada hakikatnya bertujuan mengukur keberhasilan program dalam
segi hasil belajar partisipan dan kualitas penyelenggaraan program. Hasil
belajar partisipaan dibuktikan dengan adanya perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan partisipan (peserta diklat), yang diperkirakan sebagai akibat dari
pelatihan. Sedangkan kualitas penyelenggaraan program terlihat dalam
aspek-aspek yang bersifat teknis dan subtantif.
Syarat, Tujuan
dan Manfaat Evaluasi Kegiatan Diklat
Suatu evalusi diklat yang baik, harus mempunyai syarat seperti berikut:
(1) Valid (2) Andal (3) Obyektif (4) Seimbang (5) Membedakan (6) norma (7) fair
(8) Praktis. (Arikunto,2010). Sedangkan tujuan dari evaluasi diklat adalah:
(1) Untuk menunjukkan bagaimana suatu diklat berkontribusi dalam mencapai
tujuan organisasi, (2) Untuk
menentukan apakah program diklat dapat berlanjut atau tidak, (3) Untuk
mendapatkan informasi perbaikan program dilat di masa mendatang.
Adapun manfaat dari evaluasi dalam kegiatan diklat adalah sebagai
berikut: (1) Menemukan
bagian-bagian pelatihan mana yang berhasil mencapai tujuan, serta
bagian-bagian pelatihan mana yang kiurang berhasil sehingga dibuat
langkah-langkah perbaikan, (2) Memberi
kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan saran-saran dan penilaian
terhadap program yang telah dijalankan, (3)
Memberikan masukan untuk perencanaan program, (4) Memberikan masukan untuk kelanjutan,perluasan
dan penghentian program, (5) Memberi
masukan untuk memodifikasi program, dan (6)
Memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat. (Arikunto,2010).
Komponen
Evaluasi Kegiatan Diklat
Menurut Arikunto (2010), beberapa komponen kegiatan diklat yang perlu
dievaluasi antara lain meliputi komponen – komponen adalah: (1) Pencapaian
tujuan dan ketepatan tujuan, (2) Isi atau materi pelatihan, (3) Narasumber atau
fasilitator pelatihan, (4) Peserta pelatihan, (5) Metodologi
Pelatihan/Efektivitas Pelatihan, (6) Penyelenggara/Panitia
Pelatihan.
Model Evaluasi Kegiatan Diklat
Pemilihan model evaluasi ini menjadi penting dikarenakan setiap program
memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki asumsi, pendekatan,
terminologi, dan logika berpikir yang berbeda pula. Oleh karenanya penggunaan
lebih dari satu model dalam suatu evaluasi sangat tidak disarankan, karena
justru akan memunculkan kerancuan dan benturan logika antar model.
McDavid & Hawthorn; (2006; p.376), menyatakan bahwa untuk
menentukan jenis atau model evaluasi yang hendak digunakan, seorang evaluator
biasanya mempertimbangkan dua hal, yaitu jenis program yang hendak dievaluasi
dan tujuan atau untuk kepentingan apa suatu evaluasi itu dilakukan.
Salah seorang tokoh yang mencoba memperkenalkan model evaluasi untuk
program-program short-term dengan bidang garapan dan tujuan yang
spesifik adalah Donald L.
Kirkpatrick yang biasa disingkat Kirkpatrick dan model
evaluasi yang ia kembangkan itu dikenal dengan Model Kirkpatrick. Kirkpatrick
memperkenalkan model evaluasinya pertama kali pada tahun 1975. Model ini diakui
memiliki kelebihan karena sifatnya yang menyeluruh, sederhana, dan dapat
diterapkan dalam berbagai situasi pelatihan. Menyeluruh dalam artian model
evaluasi ini mampu menjangkau semua sisi dari suatu program pelatihan.
Dikatakan sederhana karena model ini memiliki alur logika yang sederhana dan
mudah dipahami serta kategorisasi yang jelas dan tidak berbelit-belit.
Sementara dari sisi penggunaan, model ini bisa digunakan untuk mengevaluasi
berbagai macam jenis pelatihan dengan berbagai macam situasi. Menurut Kirkpatrick,
evaluasi didefinisikan sebagai kegiatan untuk menentukan tingkat efektifitas suatu program
pelatihan. Dalam model Kirkpatrick, evaluasi dilakukan melalui empat tahap
evaluasi atau kategori. Dalam model Kirkpatrick,
evaluasi dilakukan melalui empat level, yaitu:
Level I (Reaksi)
Evaluasi di level I
ini bertujuan untuk mengukur
tingkat kepuasan peserta pelatihan terhadap
penyelenggaraan pelatihan. Kualitas proses atau
pelaksanaan suatu pelatihan dapat
diukur melalui
tingkat kepuasan pesertanya.
Kepuasan peserta
terhadap penyelenggaraan atau proses suatu pelatihan akan berimplikasi langsung terhadap motivasi dan
semangat belajar peserta dalam pelaksanaan pelatihan.
Pada level ini lembaga diklat lebih melihat nilai manfaat yang
didapat
oleh
peserta pelatihan
terhadap
tujuan dari lembaga diklat sebagai bahan evaluasi kebutuhan materi.
Sedangkan untuk
penyelenggara
pelatihan,
biasanya lebih
melihat fasilitas dan penyampaian materi. Mengukur reaksi ini relatif mudah karena bisa dilakukan
dengan menggunakan reaction sheet yang berbentuk kuesioner. Evaluasi terhadap reaksi ini sebenarnya dimaksudkan
untuk
mendapatkan respon dari peserta terhadap kualitas
penyelenggaraan
pelatihan.
Oleh
karena itu waktu yang paling
tepat untuk menyebarkan kuesioner adalah pada setiap sesi dari pelaksanaan pelatihan, setelah pelatihan berakhir
atau beberapa saat sebelum pelatihan itu berakhir.
Level II (Pengetahuan)
Evaluasi di level II
ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta terhadap materi diklat
atau sejauh
mana daya serap peserta
program pelatihan pada
materi
pelatihan yang telah diberikan.
Program pelatihan dikatakan
berhasil
ketika
aspek
tersebut mengalami
perbaikan dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan
sesudah pelatihan. Kegiatan pengukuran dalam evaluasi level II ini relatif lebih sulit dan lebih memakan waktu jika dibanding dengan mengukur reaksi I. Alat ukur yang bisa digunakan adalah tes tertulis dan
tes kinerja. Tes tertulis dapat digunakan untuk mengukur tingkat perbaikan pengetahuan dan sikap peserta, sementara tes kinerja dapat digunakan
untuk mengetahui tingkat penambahan keterampilan
peserta. Untuk dapat mengetahui tingkat perbaikan aspek
- aspek tersebut, tes dilakukan sebelum dan sesudah program kegiatan dilakukan (Pree test dan Post Test).
Level III (Aplikasi)
Evaluasi di level III ini bertujuan untuk mengukur perubahan perilaku kerja peserta pelatihan setelah mereka kembali ke dalam lingkungan kerjanya. Perilaku yang dimaksud di sini adalah perilaku kerja yang ada hubungannya langsung dengan materi yang disampaikan
pada saat pelatihan. Evaluasi
perilaku ini
dapat dilakukan melalui observasi langsung ke dalam lingkungan
kerja
peserta
atau kuesioner. Disamping itu
bisa
juga melalui wawancara
dengan atasan maupun rekan kerja peserta.
Dari
sini diharapkan
dapat mengetahui perubahan perilaku
kerja peserta sebelum dan
setelah mengikuti program pelatihan. Karena terkadang ada
kesulitan untuk mengetahui kinerja peserta
sebelum mengikuti
pelatihan,disarankan juga
untuk
melakukan
dokumentasi terhadap
catatan kerja peserta sebelum mengikuti pelatihan.
Level IV (Dampak)
Evaluasi di level IV
ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan perilaku kerja peserta pelatihan terhadap tingkat produktifitas
perusahaan. Aspek yang
bisa menjadi acuan dalam evaluasi ini meliputi kenaikan produksi, peningkatan
kualitas produk,
penurunan
biaya, penurunan angka kecelakaan kerja baik
kualitas maupun kuantitas, penurunan
turn
over, maupun kenaikan tingkat keuntungan.
METODE EVALUASI
Model Evaluasi
Sesuai dengan tujuan evaluasi, maka model
evaluasi yang digunakan dalam evaluasi kegiatan diklat ini adalah Model Kirkpatrick
yang dibatasi hanya pada level I (Reaksi) dan level II (Pengetahuan). Model ini dipilih karena beberapa
alasan yakni: (1) sederhana, (2) mudah dipahami, (3) fleksible, (4) hasilnya bisa menjelaskan
dengan lengkap, (5) programnya sudah tersedia, dan (6) banyak digunakan untuk
menganalisis hasil evaluasi kegiatan diklat.
Subjek dan Instrumen Evaluasi
Sebagai subjek dalam evaluasi ini adalah:
peserta, fasilitator dan panitia kegiatan diklat Bedah SKL UN Jenjang SMP/ MTs.
Kab. Kutim Tahun 2016. Instrumen evaluasi yang digunakan adalah: (1) Smile Face, yang digunakan untuk
mengevaluasi kepuasan kegiatan dan logistik harian peserta diklat, (2) Lembar
Penilaian Fasilitator, yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan fasilitator
dalam memfasilitasi peserta diklat, (3) Instrumen Reaction, yang
digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dan relevansi logistik kegiatan diklat
setelah selesainya kegiatan diklat, dan (4) Kisi – Kisi dan Butir Soal Pre Test dan Post Test, lengkap dengan Kunci
Jawaban dan Norma Penilaiannya, yang digunakan untuk mengevaluasi aspek
pengetahuan peserta diklat.
Teknik Analisis Data Evaluasi
Sesuai dengan tujuan evaluasi, maka analisis
data evaluasi ini terdiri atas: (1) Analisis data evaluasi kepuasan harian
peserta diklat, (2) Analisis kemampuan Fasilitator diklat, (3) Analisis
efektivitas dan relevansi kegiatan diklat, dan (4) Analisis peningkatan
pengetahuan peserta diklat. Keempat teknik analisis data tersebut secara
singkat dijelaskan sebagai berikut:
Analisis Data Evaluasi Harian Kepuasan Peserta
Diklat
Teknik analisis data ini dilakukan dengan
menghitung persentase banyak peserta diklat yang merasa sangat senang dan
senang, berdasarkan hasil lembar angket Smile
Face yang dibagikan selama kegiatan diklat pada hari ke-2, 3 dan 4.
Analisis Data Evaluasi Kemampuan Fasilitator
Diklat
Teknik analisis data ini dilakukan dengan
menghitung rerata hasil penilaian peserta diklat, kemudian diinterpretasikan
berdasarkan tabel 1 berikut ini:
Tabel 1: Interpretasi Nilai Rerata dengan Nilai Kualitas
Kemampuan Fasilitator Diklat
Nilai Rerata
|
Interpretasi
|
3.50 – 4.00
2.50 – 3.49
1.50 – 2.49
1.00 – 1.49
|
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
|
Analisis Data Efektifitas dan Relevansi
Kegiatan Diklat
Teknik analisis data untuk menghitung
Relevansi dan Efektivitas kegiatan diklat ini dilakukan dengan langkah –
langkah sebagai berikut: (1) menghitung persentase banyak peserta yang menilai
4 dan/ atau 5 dari setiap pertanyaan pada Lembar Evaluasi Peserta no 1 sd 6 (Q1
sd Q6), (2) Menghitung Relevansi = Jumlah Rerata % peserta yang menilai 4 dan/ atau 5 pertanyaan 1 + 6 (Q1+Q6) di atas
atau Relevansi = (Q1+Q6)/2,
(3) Menghitung efektivitas = Jumlah
Rerata % peserta yang menilai 4 dan/ atau 5 pertanyaan 2 - 5 (Q2+Q3+Q4+Q5) atau
Efektivitas = (Q2+Q3+Q4+Q5)/4,
(4) Menginterpretasikan hasil perhitungan efektifitas dan relevansi dengan
tabel 2 berikut ini:
Tabel 2: Interpretasi Nilai Persentase dengan Nilai Kualitas Efektifitas dan
Relevansi Kegiatan Diklat
Persentase
|
Interpretasi
|
|
Efektivitas
|
Relevansi
|
|
81 % – 100 %
61 % – 80 %
51 % – 60 %
41
% – 50 %
0 %
– 40 %
|
Sangat Efektif
Efektif
Cukup Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
|
Sangat Relevan
Relevan
Cukup Relevan
Kurang Relevan
Tidak Relevan
|
Analisis Data Peningkatan Pengetahuan Peserta
Diklat
Teknik analisis data ini dilakukan dengan melakukan
uji T Test dan menghitung Effect Size. Langkah - langkah menghitung T-Test dengan menggunakan Microsoft
Excel adalah: (1) Masukkan
data yang telah didapat ke dalam Worksheet Excel, (2) Di Menu Bar,
Klik [fx], (3) Pilih Category
(statistical), (4) Pilih TTEST, (5) Klik pada OK, (6) Blok pada Kolom Pre-test,
(7) Blok Kolom Post-tes, (8) ketik 2 (tail); ketik 1, (9) Klik pada OK, Maka akan muncul nilai p-value dari t-test, (10) Selenjutnya diinterpretasikan,
jika t-test (p value) ≤ 0,05, maka dinyatakan bahwa telah terjadi
peningkatan pengetahuan (terjadi pembelajararan) pada peserta dan jika t-test
(p value) > 0,05 dinyatakan tidak terjadi peningkatan pengetahuan dengan
keyakinan 95%.
Jika terjadi pembelajaran (t-test
(p value) ≤ 0,05), barulah dihitung Effect Size dengan rumus = rerata
post-test – rerata pre-test
standar deviasi
Selanjutnya hasil perhitungan Effect
Size diinterpretasikan berdasarkan
tabel 3 berikut ini:
Tabel 3: Interpretasi hasil perhitungan Effect
Size
Nilai Rerata
|
Telah Terjadi Peningkatan Pembelajaran
|
0.80 – 1.00
0.50 – 0.79
0.20 – 0.49
|
Tinggi
Sedang
Rendah
|
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Kegiatan Diklat
Nama kegiatan ini adalah Diklat Bedah Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional
Jenjang SMP/ MTs. Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016, atau disingkat Diklat Bedah
SKL
UN Jenjang SMP/MTs. Kab. Kutim Tahun 2016. Kegiatan diklat ini terselenggara berkat kerja sama LPMP Provinsi
Kalimantan Timur dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur.
Tujuan dilaksanakannya Diklat ini adalah,
agar peserta diklat dapat: (1) Memahami dan melakukan prosedur pengembangan Tes
yang benar, (2) Menyusun Kisi – Kisi Uji Coba UN SMP/MTs. sesuai Kisi – Kisi UN
Tahun 2016 untuk mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
dan IPA, (3) Menulis, menelaah, dan merakit Soal Uji Coba UN SMP/MTs. sesuai
Kisi – Kisi UN Tahun 2016 untuk mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, dan IPA, (5) Menganalisis Butir Soal Uji Coba UN SMP/MTs.
Tahun 2016, untuk mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
dan IPA, (6) Menyusun Laporan Kegiatan Pengembangan Diri Kegiatan Diklat Bedah
SKL UN Jenjang SMP/MTs. Kab. Kutim Tahun 2016.
Diklat ini dilaksanakan pada tanggal 26 Pebruari
s.d. 1 Maret 2016 di LPMP Kaltim Jl. Cipto Mangunkusumo KM. 2 Samarinda
Seberang, Telp. 0541 – 260304. Sasaran
kegiatan diklat ini sebanyak 52 orang guru kelas IX SMP/MTs. masing – masing yang
terdiri atas 13 orang untuk guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA.
Struktur program diklat sebagaimana tercantum
pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4: Struktur Program Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs
Kab Kutim Th. 2016
No
|
Mata Diklat
|
Alokasi Waktu
|
||
Teori
|
Praktik
|
Jlh
|
||
A
|
PROGRAM UMUM
|
|||
1
|
Pembukaan dan
Kebijakan
|
1
|
0
|
1
|
2
|
Orientasi
Program
|
1
|
0
|
1
|
B
|
PROGRAM
POKOK
|
|||
1
|
Penilaian
Berbasis Kompetensi
|
2
|
0
|
2
|
2
|
Teknik
Penilaian dan Prosedur Pengembangan Tes
|
3
|
0
|
3
|
3
|
Penyusunan
Kisi-Kisi dan Penulisan Soal
|
3
|
10
|
13
|
4
|
Penulisan Butir
Soal Penalaran Tinggi
|
3
|
5
|
8
|
5
|
Penulisan Butir
Soal Tes Perbuatan dan Non Tes
|
3
|
4
|
7
|
6
|
Analisis Butir
Soal dan Perangkat Tes dan Pengembangan Bank Soal
|
3
|
4
|
7
|
7
|
Laporan
Kegiatan Pengembangan Diri
|
2
|
4
|
6
|
C
|
PROGRAM
PENUNJANG
|
|||
1
|
Evaluasi
Peserta Diklat (Pree Test/ Post Test)
|
2
|
0
|
2
|
2
|
Evaluasi
Program Penyelenggaraan Diklat
|
1
|
0
|
1
|
3
|
Penutupan
|
1
|
0
|
1
|
Jumlah Jam Pel
|
25
|
27
|
52
|
Penyaji/fasilitator kegiatan diklat ini
sebagaimana tercantum pada tabel 5 berikut ini:
Tabel 5: Fasilitator Diklat Bedah
SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016
Nama
Fasilitator
|
Jabatan
|
Mata
Pelajaran
|
Dra. Siti Fatmawati
|
Widyaiswara
LPMP
|
Bahasa Indonesia
|
Wahyuni, S.Pd.
|
Widyaiswara
LPMP
|
Bahasa Inggir
|
Dalyana, S.Pd., M.Pd.
|
Widyaiswara
LPMP
|
Matematika
|
Rita Zahra, M.Pd.
|
Widyaiswara
LPMP
|
IPA
|
Hasil Evaluasi Harian
Kepuasan Peserta Diklat
Hasil evaluasi harian
kepuasan peserta diklat terrhadap penyelenggaraan diklat yang diperoleh dari penyebaran
angket menggunakan ”Smile face” terhadap seluruh peserta diklat pada
hari ke- 2, 3 dan 4, dapat dilihat pada tabel 6 dan 7 berikut ini:
Tabel 6: Hasil Evaluasi Harian Kepuasan Peserta Diklat
Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016 Untuk Kelas MIPA.
Hr ke-
|
Sangat Senang
|
Senang
|
Jumlah
|
Biasa Saja
|
Tertidur
|
Cemberut
|
||||||
Jlh
|
%
|
Jlh
|
%
|
Jlh
|
%
|
Jlh
|
%
|
Jlh
|
%
|
Jlh
|
%
|
|
2
|
6
|
23.1
|
15
|
57.7
|
21
|
80.8
|
5
|
19.2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
12
|
46.2
|
13
|
50
|
25
|
96.2
|
1
|
3.85
|
0
|
0
|
0
|
0
|
4
|
19
|
73.1
|
7
|
26.9
|
26
|
100
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Tabel 7: Hasil Evaluasi Harian Kepuasan Peserta Diklat
Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016 untuk Kelas Bahasa.
Hr ke-
|
Sangat Senang
|
Senang
|
Jumlah
|
Biasa Saja
|
Tertidur
|
Cemberut
|
||||||
Jlh
|
%
|
Jlh
|
%
|
Jlh
|
%
|
Jlh
|
%
|
Jlh
|
%
|
Jlh
|
%
|
|
2
|
4
|
15.4
|
13
|
50
|
17
|
65.4
|
5
|
19.2
|
5
|
19.2
|
0
|
0
|
3
|
10
|
38.5
|
12
|
46.2
|
22
|
84.6
|
2
|
7.69
|
1
|
3.85
|
0
|
0
|
4
|
17
|
65.4
|
9
|
34.6
|
26
|
100
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Dari tabel 6 dan 7 di atas
menunjukkan bahwa banyak peserta yang sangat senang dan senang pada hari ke –
2, 3 dan 4 selalu terjadi peningkatan dari 80.8 %, 96.2 %, 100 % di kelas MIPA
dan 65.4 %, 84.6 %, 100 % di kelas Bahasa. Pada hari ke – 2 dan 3 masih
terdapat peserta yang merasa biasa saja sebesar 19,2 % dan 3.85 % di kelas MIPA
dan 19,2 % dan 7.69 % di kelas Bahasa. Bahkan di kelas Bahasa terdapat 19.2 %
dan 3.85 % peserta yang tertidur. Namun pada hari ke-4 kedua kelas 100 %
peserta merasa sangat senang dan senang. Hal ini berarti Fasilitator dan
Panitia telah bisa memanfaatkan hasil evaluasi harian untuk meningkatkan
kepuasan peserta diklat.
Hasil Evaluasi
Kemampuan Fasilitator Diklat
Hasil evaluasi kemampuan
Fasilitator oleh seluruh peserta diklat yang diperoleh melalui angket, dapat
dilihat pada tabel 8 berikut ini.
Tabel 8: Hasil Evaluasi Kemampuan Fasilitator Oleh
Peserta Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016
No
|
Pernyataan
|
Dalyana, M.Pd.
|
Dr.Rita Zahra, M.Pd
|
Wahyuni, S.Pd.
|
Dra. Siti Fatmawati
|
||||
Rer
ata
|
Kua
litas
|
Rer
ata
|
Kua
litas
|
Rer
ata
|
Kua
litas
|
Rer
ata
|
Kua
litas
|
||
1
|
Penguasaan
Materi
|
3.92
|
SB
|
3.81
|
SB
|
3.96
|
SB
|
4.00
|
SB
|
2
|
Metode
Penyampaian Materi (mudah diterima dan diikuti)
|
3.77
|
SB
|
3.69
|
SB
|
3.85
|
SB
|
3.96
|
SB
|
3
|
Kemampuan
melibatkan semua peserta di kelas
|
3.73
|
SB
|
3.54
|
SB
|
3.73
|
SB
|
3.81
|
SB
|
4
|
Manajemen Kelas
|
3.69
|
SB
|
3.58
|
SB
|
3.77
|
SB
|
3.81
|
SB
|
5
|
Manajemen Waktu
|
3.73
|
SB
|
3.54
|
SB
|
3.81
|
SB
|
3.73
|
SB
|
6
|
Penggunaan alat
bantu (media) mengajar
|
3.69
|
SB
|
3.69
|
SB
|
3.92
|
SB
|
3.77
|
SB
|
7
|
Suara jelas
ketika mengajar
|
3.85
|
SB
|
3.81
|
SB
|
3.85
|
SB
|
3.88
|
SB
|
8
|
Body Language
|
3.73
|
SB
|
3.85
|
SB
|
3.65
|
SB
|
3.88
|
SB
|
9
|
Kerjasama
dengan Tim Narasumber lainnya
|
3.81
|
SB
|
3.81
|
SB
|
3.85
|
SB
|
3.73
|
SB
|
10
|
Kelengkapan Bahan Ajar
|
3.77
|
SB
|
3.69
|
SB
|
3.77
|
SB
|
3.85
|
SB
|
Nilai Rerata
|
3.77
|
SB
|
3.70
|
SB
|
3.82
|
SB
|
3.84
|
SB
|
Keterangan: SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup,
K = Kurang.
Berdasarkan tabel 8 di
atas, menunjukkan bahwa rerata kemampuan keempat Fasilitator dalam
memfasilitasi kegiatan diklat, dari setiap komponen yang dinilai maupun secara
keseluruan berada pada rentang nilai 3.50 – 4.00 atau secara kualitas SB
(Sangat Baik).
Hasil Evaluasi Penyelenggaraan
Diklat
Hasil evaluasi
penyelenggaraan diklat yang diperoleh dari hasil angket pada Formulir Evaluasi
Peserta Diklat, dapat dilihat pada tabel 9 dan 10 berikut ini.
Tabel 9: Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Bedah
SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016 Pada Kelas MIPA
No
|
Pertanyaan
|
Nilai
|
Banyak Peserta yg menilai
|
|||||
Rerata
|
Kualitas
|
5
|
4
|
Jlh
|
%
|
Ketr
|
||
1
|
Bagaimana Anda
menilai kesesuaian isi pelatihan ini dengan pekerjaan Anda?
|
4.65
|
SB
|
17
|
9
|
26
|
100
|
Q1
|
2
|
Bagaimana Anda
menilai penguasaan materi para pelatih anda ?
|
4.81
|
SB
|
21
|
5
|
26
|
100
|
Q2
|
3
|
Bagaimana Anda
menilai kualitas materi pelatihan yang disediakan dalam pelatihan ini ?
|
4.65
|
SB
|
17
|
9
|
26
|
100
|
Q3
|
4
|
Bagaimana Anda
menilai metode pengajaran / pelatihan yang digunakan?
|
4.23
|
B
|
6
|
20
|
26
|
100
|
Q4
|
5
|
Bagaimana Anda
menilai pelatihan ini secara keseluruhan?
|
4.23
|
B
|
6
|
20
|
26
|
100
|
Q5
|
6
|
Bagaimana Anda
menilai kegiatan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk menerapkannya pada pekerjaan Anda?
|
4.42
|
B
|
12
|
13
|
25
|
96.2
|
Q6
|
Jumlah Nilai
|
27
|
Efektivitas
|
100
|
|||||
Nilai Rerata
|
4.5
|
SB
|
Relevansi
|
98.10
|
Keterangan: 5 = SB (Sangat Baik), 4 =
B (Baik), 3 = C (Cukup), 2 = K (Kurang), 1 = SK (Sangat Kurang).
Tabel 10: Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Bedah
SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016 Pada Kelas Bahasa
No
|
Pertanyaan
|
Nilai
|
Banyak Peserta yg menilai
|
|||||
Rerata
|
Kualitas
|
5
|
4
|
Jlh
|
%
|
Ketr
|
||
1
|
Bagaimana Anda
menilai kesesuaian isi pelatihan ini dengan pekerjaan Anda?
|
4.65
|
SB
|
18
|
7
|
25
|
96.2
|
Q1
|
2
|
Bagaimana Anda menilai
penguasaan materi para pelatih anda ?
|
4.65
|
SB
|
18
|
6
|
24
|
92.3
|
Q2
|
3
|
Bagaimana Anda
menilai kualitas materi pelatihan yang disediakan dalam pelatihan ini ?
|
4.38
|
B
|
11
|
12
|
23
|
88.5
|
Q3
|
4
|
Bagaimana Anda
menilai metode pengajaran / pelatihan yang digunakan?
|
4.38
|
B
|
10
|
16
|
26
|
100
|
Q4
|
5
|
Bagaimana Anda
menilai pelatihan ini secara keseluruhan?
|
4.42
|
B
|
11
|
15
|
26
|
100
|
Q5
|
6
|
Bagaimana Anda
menilai kegiatan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk menerapkannya pada pekerjaan Anda?
|
4.54
|
SB
|
15
|
10
|
25
|
96.2
|
Q6
|
Jumlah Nilai
|
27.04
|
Efektivitas
|
95.19
|
|||||
Nilai Rerata
|
4.51
|
SB
|
Relevansi
|
96.00
|
Keterangan: 5
= SB (Sangat Baik), 4 = B (Baik), 3 = C (Cukup), 2 = K (Kurang), 1 = SK (Sangat
Kurang).
Dari tabel 9 dan 10
tersebut menunjukkan bahwa nilai rerata dari jawaban setiap pertanyaan maupun
secara keseluruhan untuk kelas MIPA berada pada kisaran 4.00 – 5.00, atau
secara kualitas Baik dan Sangat Baik. Sedangkan efektifitas penyelenggaraan
diklat = 100 % di kelas MIPA dan 95.19 % di kelas Bahasa. Sedangkan relevansi =
98.10 % di kelas MIPA dan 96.00 % di kelas Bahasa. Hal ini berarti bahwa
kegiatan diklat secara keseluruan di kedua kelas MIPA dan Bahasa tersebut sangat
efektif dan sangat relevan dengan tugas pekerjaan peserta diklat di sekolah.
Hasil Evaluasi Pengetahuan
Peserta Diklat
Hasil evaluasi pengetahuan
peserta diklat yang diperoleh dari hasil nilai pre test dan post test serta
hasi uji T- Test, untuk dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini.
Tabel 11: Hasil Evaluasi Pengetahuan Peserta Diklat
Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016
Hasil Tes
|
Pada Kelas
MIPA
|
Pada Kelas
Bahasa
|
||||
Pree Test
|
Post Test
|
Pening
katan
|
Pree Test
|
Post Test
|
Pening
katan
|
|
Rerata
|
44.62
|
69.46
|
24.85
|
50.85
|
65.23
|
14.38
|
Standar Deviasi
|
13.61
|
14.69
|
16.16
|
15.99
|
||
Effect Size
|
1.82570861
|
0.890359099
|
||||
T-Test
|
0,000000046678
|
0.00110703
|
Dari tabel 11 di atas menunjukkan
bahwa hasil t-test dari nilai
pretest dan post test pada kelas MIPA adalah p = 0,000000046678 <
0.05 dan pada kelas Bahasa p = 0.00110703 <
0.05. Hal itu menunjukkan bahwa
dengan tingkat keyakinan 95% telah terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada peserta diklat dengan dampak pembelajaran tinggi, yang ditunjukkan oleh nilai effect size sebesar 1.82570861 pada kelas MIPA dan
0.890359099 pada kelas Bahasa. Adapun rerata besar peningkatan hasil pembelajaran tersebut
sebesar 24.85 di kelas MIPA dan 14.38 di kelas
Bahasa.
SIMPULAN
Dari hasil analisis evaluasi dan
pembahasan dapat ditarik simpulan bahwa Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016: (1) banyak peserta yang merasa
puas (sangat senang dan senang) dari hari ke-2, 3, 4 selalu terjadi peningkatan
mulai dari 80.8 %, 96.2 % dan 100 % di kelas MIPA dan 65.4 %, 84.6 %, 100 % di
kelas Bahasa, (2) Kemampuan keempat Fasilitator dalam memfasilitasi kegiatan
diklat, dari setiap komponen yang dinilai maupun secara keseluruan berada pada
rentang nilai 3.50 – 4.00 atau secara kualitas Sangat Baik, (3) Efektifitas
penyelenggaraan diklat = 100 % di kelas MIPA dan = 95.19 % di kelas Bahasa. Sedangkan
relevansi = 98.10 % di kelas MIPA dan = 96.00 % di kelas Bahasa. Hal ini
berarti bahwa kegiatan diklat secara keseluruan di kedua kelas MIPA dan Bahasa
tersebut sangat efektif dan sangat relevan dengan tugas pekerjaan peserta
diklat di sekolah, (4) Dengan
tingkat keyakinan 95% telah terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada
peserta diklat dengan dampak
pembelajaran tinggi, yang ditunjukkan oleh nilai effect size sebesar 1.82570861 pada kelas MIPA dan 0.890359099 pada kelas
Bahasa. Adapun rerata besar peningkatan hasil
pembelajaran tersebut sebesar 24.85 di kelas MIPA dan
14.38 di kelas Bahasa.
REKOMENDASI
DAN TINDAK LANJUT
Berdasarkan
hasil evalusi kegiatan diklat ini, kiranya Diklat Bedah SKL UN Jenajang SMP/
MTs Kab, Kutim Tahun 2016 ini dapat dilaksanakan pada pada tahun – tahun
berikutnya, dengan melakukan beberapa perbaikan dalam penyelenggaraannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto. 2010. Evaluasi Program Pendidikan .
Jakarta: Bumi Aksara.
Kirkpatrick,
L. Donald. 1998. Evaluating Training
Programs, 2nd Edition,
San Fransisco: Berret- Koehler Publisher, Inc.
Mujiman, Haris. 2011. Manajemen Pelatihan
Berbasis Belajar Mandiri, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Phillips, Jack J., Stone, Ron Drew. 2002. How to
Measure Training Result. New York: Mc-Graw Hill.
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan
Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara
Sukardi. 2014. Evaluasi Program Pendidikan
dan Pelatihan, Jakarta: Bumi Aksara.