Jumat, 18 Januari 2019

HASIL EVALUASI KEGIATAN DIKLAT BEDAH STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) UJIAN NASIONAL (UN) JENJANG SMP/ MTs. KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2016

Dalyana
Widyaiswara LPMP Provinsi Kalimantan Timur

Abstrak

Evaluasi kegiatan diklat ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tingkat kepuasan peserta diklat, (2) kemampuan Fasilitator diklat, (3) efektifitas dan relevansi penyelenggaraan diklat, dan (4) terjadi atau tidaknya prningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta diklat, pada diklat Bedah SKL UN Jenjang SMP/MTs. Kab. Kutim Tahun 2016.Untuk mencapai tujuan evaluai tersebut digunakan model evaluasi dari Donald L. Kirkpatrick atau biasa disingkat Kirkpatrick yang dibatasi pada level I (Reaksi) dan level II (Pengetahuan). Hasil analisis evaluasi dan pembahasan menunjukan bahwa pada diklat Bedah SKL UN Jenjang SMP/MTs. Kab. Kutim Tahun 2016: (1) tingkat kepuasan peserta diklat di kedua kelas MIPA dan Bahasa dari hari ke hari selalu terjadi peningkatan, dan pada hari ke – 4 seluruh peserta diklat (100 %) merasa puas (senang dan sangat senang) dalam mengikuti kegiatan diklat, (2) rerata kemampuan keempat Fasilitator dalam memfasilitasi kegiatan diklat, dari setiap komponen yang dinilai maupun secara keseluruan Sangat Baik, (3)  kegiatan diklat secara keseluruan di kedua kelas MIPA dan Bahasa sangat efektif dan sangat relevan dengan tugas pekerjaan peserta diklat di sekolah, (4) telah terjadi prningkatan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi yakni pada peserta diklat, yakni sebesar 24.85 di kelas MIPA dan 14.38 di kelas Bahasa.

Kata Kunci: Diklat Bedah SKL UN, Kickpatrick, relevansi, efektifitas



PENDAHULUAN

Dengan selesainya program kegiatan diklat Bedah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Ujian Nasional (UN) Jenjang SMP/MTs. Tahun 2016, tentu tidak serta merta berakhir pula kegiatan yang terkait dengan kegiatan penyelenggaraan diklat tersebut. Karena, beberapa persoalan terkait dengan kegiatan diklat itu bisa saja baru teridentifikasi setelah berakhirnya kegiatan diklat. Beberapa pertanyaan itu antara lain: (1) Bagaimanakah tingkat kepuasan peserta diklat selama mengikuti proses pembelajaran?, (2) Bagaimanakah kemampuan Fasilitator dalam memfasilitasi kegiatan diklat?, (3) Bagaimanakah efektivitas dan relevansi kegiatan diklat?, dan (4) Apakah telah terjadi peningkatan pemahaman pengetahuan pada peserta diklat?
Semua pertanyaan di atas hanya dapat dijawab dan dicari solusi, serta ditindaklanjuti sebagaimana mestinya, jika dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat tersebut. Evaluasi kegiatan diklat yang dimaksud adalah suatu proses mencari data atau informasi tentang objek atau subjek yang terkait dengan pelaksanaan diklat dengan tujuan untuk mengambil keputusan terkait dengan kegiatan diklat tersebut. Evaluasi kegiatan diklat itu merupakan bagian yang harus ada dalam program diklat, karena evaluasi merupakan kegiatan  yang dapat mengukur tercapai atau tidaknya keberhasilan tujuan kegiatan diklat tersebut (Sukardi, 2009).
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari evaluasi kegiatan diklat ini adalah untuk mendeskripsikan tentang: (1) tingkat kepuasan peserta diklat, (2) kemampuan Fasilitator diklat, (3) efektifitas dan relevansi penyelenggaraan diklat, dan (4) terjadi atau tidaknya prningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta diklat, pada diklat Bedah SKL UN Jenjang SMP/MTs. Kab. Kutim Tahun 2016.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari hasil evaluasi kegiatan diklat ini adalah: (1) Sebagai bahan masukan bagi Fasilitator dan Panitia Penyelenggaraan Diklat, guna perbaikan dan penyempurnaan pada kegiatan diklat di masa yang akan datang, dan (2) Sebagai bahan masukan bagi Pimpinan Lembaga untuk mengevaluasi kinerja dan melakukan pembinaan kepada Fasilitator dan Panitia Penyelenggara kegiatan diklat.


KAJIAN TEORI

Pengertian Evaluasi Kegiatan Diklat
Menurut Lincoln seperti dikuitp Arifin (2013), mengemukakan bahwa evaluasi adalah “a process for describing an evaluand and judging its merit and worth”. Jadi evaluasi adalah suatu proses untuk mengegambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Adapun menurut Sukardi (2009), dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan, mengemukakan bahwa evaluasi adalah suatu proses mencari data atau informasi tentang objek atau subjek yang dilaksanakan untuk tujuan pengambilan keputusan terhadap objek atau subjek tersebut.

Hakikat Evaluasi Kegiatan Diklat
Dalam program pelatihan atau diklat, evaluasi merupakan bagian yang harus ada, sehingga keberadaan evaluasi dalam program pelatihan sangatlah penting untuk dilakukan. Maka tidak heran, jika evaluasi harus sudah masuk dalam perencanaan program, termasuk juga dengan pembiayaannya (Sukardi, 2014).
Evaluasi pada hakikatnya bertujuan mengukur keberhasilan program dalam segi  hasil belajar partisipan dan kualitas penyelenggaraan program. Hasil belajar partisipaan dibuktikan dengan adanya perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan partisipan (peserta diklat), yang diperkirakan sebagai akibat dari pelatihan. Sedangkan kualitas penyelenggaraan program terlihat dalam aspek-aspek yang bersifat teknis dan subtantif. 

Syarat, Tujuan dan Manfaat Evaluasi Kegiatan Diklat
Suatu evalusi diklat yang baik, harus mempunyai syarat seperti berikut: (1) Valid (2) Andal (3) Obyektif (4) Seimbang (5) Membedakan (6) norma (7) fair (8) Praktis. (Arikunto,2010). Sedangkan tujuan dari evaluasi diklat adalah: (1) Untuk menunjukkan bagaimana suatu diklat berkontribusi dalam mencapai tujuan organisasi, (2)    Untuk menentukan apakah program diklat dapat berlanjut atau tidak, (3) Untuk mendapatkan informasi perbaikan program dilat di masa mendatang.
Adapun manfaat dari evaluasi dalam kegiatan diklat adalah sebagai berikut: (1)    Menemukan bagian-bagian pelatihan mana yang berhasil mencapai tujuan, serta bagian-bagian pelatihan mana yang kiurang berhasil sehingga dibuat langkah-langkah perbaikan, (2)   Memberi kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan saran-saran dan penilaian terhadap program yang telah dijalankan, (3)    Memberikan masukan untuk perencanaan program, (4)    Memberikan masukan untuk kelanjutan,perluasan dan penghentian program, (5)    Memberi masukan untuk memodifikasi program, dan (6)    Memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat. (Arikunto,2010).

 Komponen Evaluasi Kegiatan Diklat
Menurut Arikunto (2010), beberapa komponen kegiatan diklat yang perlu dievaluasi antara lain meliputi komponen – komponen adalah: (1) Pencapaian tujuan dan ketepatan tujuan, (2) Isi atau materi pelatihan, (3) Narasumber atau fasilitator pelatihan, (4) Peserta pelatihan, (5) Metodologi Pelatihan/Efektivitas Pelatihan, (6)  Penyelenggara/Panitia Pelatihan.

Model Evaluasi Kegiatan Diklat
Pemilihan model evaluasi ini menjadi penting dikarenakan setiap program memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki asumsi, pendekatan, terminologi, dan logika berpikir yang berbeda pula. Oleh karenanya penggunaan lebih dari satu model dalam suatu evaluasi sangat tidak disarankan, karena justru akan memunculkan kerancuan dan benturan logika antar model.
McDavid & Hawthorn; (2006; p.376), menyatakan bahwa untuk menentukan jenis atau model evaluasi yang hendak digunakan, seorang evaluator biasanya mempertimbangkan dua hal, yaitu jenis program yang hendak dievaluasi dan tujuan atau untuk kepentingan apa suatu evaluasi itu dilakukan.
Salah seorang tokoh yang mencoba memperkenalkan model evaluasi untuk program-program short-term dengan bidang garapan dan tujuan yang spesifik adalah Donald L. Kirkpatrick yang biasa disingkat Kirkpatrick dan model evaluasi yang ia kembangkan itu dikenal dengan Model Kirkpatrick. Kirkpatrick memperkenalkan model evaluasinya pertama kali pada tahun 1975. Model ini diakui memiliki kelebihan karena sifatnya yang menyeluruh, sederhana, dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi pelatihan. Menyeluruh dalam artian model evaluasi ini mampu menjangkau semua sisi dari suatu program pelatihan. Dikatakan sederhana karena model ini memiliki alur logika yang sederhana dan mudah dipahami serta kategorisasi yang jelas dan tidak berbelit-belit. Sementara dari sisi penggunaan, model ini bisa digunakan untuk mengevaluasi berbagai macam jenis pelatihan dengan berbagai macam situasi. Menurut Kirkpatrick, evaluasi didefinisikan sebagai kegiatan untuk menentukan tingkat efektifitas suatu program pelatihan. Dalam model Kirkpatrick, evaluasi dilakukan melalui empat tahap evaluasi atau kategori. Dalam model Kirkpatrick, evaluasi dilakukan melalui empat level, yaitu:

Level I (Reaksi)
Evaluasi di level I ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan peserta pelatihan terhadap penyelenggaraan pelatihan. Kualitas proses atau pelaksanaan suatu pelatihan dapat diukur melalui  tingkat  kepuasan  pesertanya.  Kepuasan  peserta  terhadap  penyelenggaraan  atau proses suatu pelatihan akan berimplikasi langsung terhadap motivasi dan semangat belajar peserta dalam pelaksanaan pelatihan.
Pada level ini lembaga diklat lebih melihat nilai manfaat yang  didapat  oleh  peserta  pelatihan  terhadap  tujuan  dari  lembaga diklat  sebagai  bahan evaluasi  kebutuhan  materi.  Sedangkan  untuk  penyelenggara  pelatihan,  biasanya  lebih melihat fasilitas dan penyampaian materi. Mengukur reaksi ini relatif mudah karena bisa dilakukan dengan menggunakan reaction  sheet  yang  berbentuk  kuesioner.  Evaluasi terhadap  reaksi  ini  sebenarnya  dimaksudkan  untuk  mendapatkan  respon  dari  peserta terhadap  kualitas  penyelenggaraan  pelatihan.  Oleh  karena  itu waktu  yang  paling  tepat untuk menyebarkan kuesioner adalah pada setiap sesi dari pelaksanaan pelatihan, setelah pelatihan berakhir atau beberapa saat sebelum pelatihan itu berakhir.


Level II (Pengetahuan)
Evaluasi di level II ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta terhadap materi diklat  atau sejauh  mana daya serap peserta  program pelatihan pada materi pelatihan yang telah diberikan. Program pelatihan dikatakan berhasil ketika aspek tersebut mengalami perbaikan dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah pelatihan. Kegiatan pengukuran dalam evaluasi level II ini relatif lebih sulit dan lebih memakan waktu jika dibanding dengan mengukur reaksi I. Alat ukur yang bisa digunakan adalah tes tertulis dan tes kinerja. Tes tertulis dapat digunakan untuk mengukur tingkat perbaikan pengetahuan dan sikap peserta, sementara tes kinerja dapat digunakan untuk  mengetahui  tingkat  penambahan  keterampilan  peserta.  Untuk dapat mengetahui tingkat perbaikan aspek - aspek tersebut, tes dilakukan sebelum dan sesudah program kegiatan dilakukan (Pree test dan Post Test).

Level III (Aplikasi)
Evaluasi di level III ini bertujuan untuk mengukur perubahan perilaku kerja peserta pelatihan setelah mereka kembali ke dalam lingkungan kerjanya. Perilaku yang dimaksud di sini adalah perilaku kerja yang ada hubungannya langsung dengan materi yang disampaikan pada saat pelatihan. Evaluasi perilaku ini dapat dilakukan melalui observasi langsung ke dalam lingkungan kerja peserta atau kuesioner.   Disamping   itu  bisa  juga   melalui wawancara  dengan  atasan  maupun  rekan  kerja  peserta.  Dari  sini  diharapkan  dapat mengetahui perubahan perilaku kerja peserta sebelum dan setelah mengikuti program pelatihan. Karena terkadang ada kesulitan untuk mengetahui kinerja peserta sebelum mengikuti pelatihan,disarankan juga untuk melakukan dokumentasi  terhadap  catatan kerja peserta sebelum mengikuti pelatihan.

Level IV (Dampak)
Evaluasi di level IV ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan perilaku kerja peserta pelatihan  terhadap  tingkat  produktifitas  perusahaan.  Aspek  yang  bisa  menjadi  acuan dalam evaluasi ini meliputi kenaikan produksi, peningkatan  kualitas produk, penurunan biaya, penurunan angka kecelakaan kerja baik kualitas maupun kuantitas, penurunan turn over, maupun kenaikan tingkat keuntungan.

METODE EVALUASI

Model Evaluasi
Sesuai dengan tujuan evaluasi, maka model evaluasi yang digunakan dalam evaluasi kegiatan diklat ini adalah Model Kirkpatrick yang dibatasi hanya pada level I (Reaksi) dan level II (Pengetahuan). Model ini dipilih karena beberapa alasan yakni: (1) sederhana, (2) mudah dipahami, (3) fleksible, (4) hasilnya bisa menjelaskan dengan lengkap, (5) programnya sudah tersedia, dan (6) banyak digunakan untuk menganalisis hasil evaluasi kegiatan diklat.

Subjek dan Instrumen Evaluasi
Sebagai subjek dalam evaluasi ini adalah: peserta, fasilitator dan panitia kegiatan diklat Bedah SKL UN Jenjang SMP/ MTs. Kab. Kutim Tahun 2016. Instrumen evaluasi yang digunakan adalah: (1) Smile Face, yang digunakan untuk mengevaluasi kepuasan kegiatan dan logistik harian peserta diklat, (2) Lembar Penilaian Fasilitator, yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan fasilitator dalam memfasilitasi peserta diklat, (3) Instrumen Reaction, yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dan relevansi logistik kegiatan diklat setelah selesainya kegiatan diklat, dan (4) Kisi – Kisi dan Butir Soal Pre Test dan Post Test, lengkap dengan Kunci Jawaban dan Norma Penilaiannya, yang digunakan untuk mengevaluasi aspek pengetahuan peserta diklat.

Teknik Analisis Data Evaluasi
Sesuai dengan tujuan evaluasi, maka analisis data evaluasi ini terdiri atas: (1) Analisis data evaluasi kepuasan harian peserta diklat, (2) Analisis kemampuan Fasilitator diklat, (3) Analisis efektivitas dan relevansi kegiatan diklat, dan (4) Analisis peningkatan pengetahuan peserta diklat. Keempat teknik analisis data tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:

Analisis Data Evaluasi Harian Kepuasan Peserta Diklat
Teknik analisis data ini dilakukan dengan menghitung persentase banyak peserta diklat yang merasa sangat senang dan senang, berdasarkan hasil lembar angket  Smile Face yang dibagikan selama kegiatan diklat pada hari ke-2, 3 dan 4.

Analisis Data Evaluasi Kemampuan Fasilitator Diklat
Teknik analisis data ini dilakukan dengan menghitung rerata hasil penilaian peserta diklat, kemudian diinterpretasikan berdasarkan tabel 1 berikut ini:

Tabel 1:    Interpretasi Nilai Rerata dengan Nilai Kualitas Kemampuan Fasilitator Diklat
Nilai Rerata
Interpretasi
3.50 – 4.00
2.50 – 3.49
1.50 – 2.49
1.00 – 1.49
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang

Analisis Data Efektifitas dan Relevansi Kegiatan Diklat
Teknik analisis data untuk menghitung Relevansi dan Efektivitas kegiatan diklat ini dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut: (1) menghitung persentase banyak peserta yang menilai 4 dan/ atau 5 dari setiap pertanyaan pada Lembar Evaluasi Peserta no 1 sd 6 (Q1 sd Q6), (2) Menghitung Relevansi = Jumlah Rerata % peserta yang menilai 4 dan/ atau 5 pertanyaan 1 + 6 (Q1+Q6) di atas atau Relevansi = (Q1+Q6)/2, (3) Menghitung efektivitas = Jumlah Rerata % peserta yang menilai 4 dan/ atau 5 pertanyaan 2 - 5 (Q2+Q3+Q4+Q5) atau Efektivitas = (Q2+Q3+Q4+Q5)/4, (4) Menginterpretasikan hasil perhitungan efektifitas dan relevansi dengan tabel 2 berikut ini:

Tabel 2:    Interpretasi Nilai Persentase  dengan Nilai Kualitas Efektifitas dan Relevansi Kegiatan Diklat
Persentase
Interpretasi
Efektivitas
Relevansi
81 %  – 100 %
61 % – 80 %
51 % – 60 %
 41 %   50 %
0 %    40 %
Sangat Efektif
Efektif
Cukup Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
Sangat Relevan
Relevan
Cukup Relevan
Kurang Relevan
Tidak Relevan

Analisis Data Peningkatan Pengetahuan Peserta Diklat          
Teknik analisis data ini dilakukan dengan melakukan uji T Test dan menghitung Effect Size. Langkah - langkah menghitung T-Test dengan menggunakan Microsoft Excel adalah: (1) Masukkan data yang telah didapat ke dalam Worksheet Excel, (2) Di Menu Bar,  Klik [fx], (3) Pilih Category (statistical), (4) Pilih TTEST, (5) Klik pada OK, (6) Blok pada Kolom Pre-test, (7) Blok Kolom Post-tes, (8) ketik 2 (tail); ketik 1, (9) Klik pada OK, Maka akan muncul  nilai p-value dari t-test, (10) Selenjutnya diinterpretasikan, jika t-test (p value) ≤ 0,05, maka dinyatakan bahwa telah terjadi peningkatan pengetahuan (terjadi pembelajararan) pada peserta dan jika t-test (p value) > 0,05 dinyatakan tidak terjadi peningkatan pengetahuan dengan keyakinan 95%.
Jika terjadi pembelajaran (t-test (p value) ≤ 0,05), barulah dihitung Effect Size dengan rumus =   rerata post-test  – rerata pre-test
                                                      standar deviasi
Selanjutnya hasil perhitungan Effect Size diinterpretasikan berdasarkan tabel 3 berikut ini:

Tabel 3:    Interpretasi hasil perhitungan Effect Size
Nilai Rerata
Telah Terjadi Peningkatan Pembelajaran
0.80 – 1.00
0.50 – 0.79
0.20 – 0.49
Tinggi
Sedang
Rendah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kegiatan Diklat
Nama kegiatan ini adalah Diklat Bedah Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional Jenjang SMP/ MTs. Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016, atau disingkat Diklat Bedah SKL UN Jenjang SMP/MTs. Kab. Kutim Tahun 2016. Kegiatan diklat ini terselenggara berkat kerja sama LPMP Provinsi Kalimantan Timur dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur.
Tujuan dilaksanakannya Diklat ini adalah, agar peserta diklat dapat: (1) Memahami dan melakukan prosedur pengembangan Tes yang benar, (2) Menyusun Kisi – Kisi Uji Coba UN SMP/MTs. sesuai Kisi – Kisi UN Tahun 2016 untuk mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA, (3) Menulis, menelaah, dan merakit Soal Uji Coba UN SMP/MTs. sesuai Kisi – Kisi UN Tahun 2016 untuk mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA, (5) Menganalisis Butir Soal Uji Coba UN SMP/MTs. Tahun 2016, untuk mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA, (6) Menyusun Laporan Kegiatan Pengembangan Diri Kegiatan Diklat Bedah SKL UN Jenjang SMP/MTs. Kab. Kutim Tahun 2016.
Diklat ini dilaksanakan pada tanggal 26 Pebruari s.d. 1 Maret 2016 di LPMP Kaltim Jl. Cipto Mangunkusumo KM. 2 Samarinda Seberang, Telp. 0541 – 260304. Sasaran kegiatan diklat ini sebanyak 52 orang guru kelas IX SMP/MTs. masing – masing yang terdiri  atas 13 orang untuk guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA.
Struktur program diklat sebagaimana tercantum pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4:    Struktur Program Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs Kab Kutim Th. 2016
No
Mata Diklat 
Alokasi Waktu
Teori
Praktik
Jlh
A
PROGRAM UMUM



1
Pembukaan dan Kebijakan
1
0
1
2
Orientasi Program
1
0
1
B
PROGRAM POKOK



1
Penilaian Berbasis Kompetensi
2
0
2
2
Teknik Penilaian dan Prosedur Pengembangan Tes
3
0
3
3
Penyusunan Kisi-Kisi dan Penulisan Soal
3
10
13
4
Penulisan Butir Soal Penalaran Tinggi
3
5
8
5
Penulisan Butir Soal Tes Perbuatan dan Non Tes
3
4
7
6
Analisis Butir Soal dan Perangkat Tes dan Pengembangan Bank Soal
3
4
7
7
Laporan Kegiatan Pengembangan Diri
2
4
6
C
PROGRAM PENUNJANG



1
Evaluasi Peserta Diklat (Pree Test/ Post Test)
2
0
2
2
Evaluasi Program Penyelenggaraan Diklat
1
0
1
3
Penutupan
1
0
1
Jumlah Jam Pel
25
27
52

Penyaji/fasilitator kegiatan diklat ini sebagaimana tercantum pada tabel 5 berikut ini:
Tabel 5:  Fasilitator Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016
Nama Fasilitator
Jabatan
Mata Pelajaran
Dra. Siti Fatmawati
Widyaiswara  LPMP
Bahasa Indonesia
Wahyuni, S.Pd.
Widyaiswara  LPMP
Bahasa Inggir
Dalyana, S.Pd., M.Pd.
Widyaiswara  LPMP
Matematika
Rita Zahra, M.Pd.
Widyaiswara  LPMP
IPA

Hasil Evaluasi Harian Kepuasan Peserta Diklat
Hasil evaluasi harian kepuasan peserta diklat terrhadap penyelenggaraan diklat yang diperoleh dari penyebaran angket menggunakan ”Smile face” terhadap seluruh peserta diklat pada hari ke- 2, 3 dan 4, dapat dilihat pada tabel 6 dan 7 berikut ini:

Tabel 6:    Hasil Evaluasi Harian Kepuasan Peserta Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016 Untuk Kelas MIPA.
Hr ke-
Sangat Senang
Senang
Jumlah
Biasa Saja
Tertidur
Cemberut
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
2
6
23.1
15
57.7
21
80.8
5
19.2
0
0
0
0
3
12
46.2
13
50
25
96.2
1
3.85
0
0
0
0
4
19
73.1
7
26.9
26
100
0
0
0
0
0
0

Tabel 7:    Hasil Evaluasi Harian Kepuasan Peserta Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016 untuk Kelas Bahasa.
Hr ke-
Sangat Senang
Senang
Jumlah
Biasa Saja
Tertidur
Cemberut
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
2
4
15.4
13
50
17
65.4
5
19.2
5
19.2
0
0
3
10
38.5
12
46.2
22
84.6
2
7.69
1
3.85
0
0
4
17
65.4
9
34.6
26
100
0
0
0
0
0
0

Dari tabel 6 dan 7 di atas menunjukkan bahwa banyak peserta yang sangat senang dan senang pada hari ke – 2, 3 dan 4 selalu terjadi peningkatan dari 80.8 %, 96.2 %, 100 % di kelas MIPA dan 65.4 %, 84.6 %, 100 % di kelas Bahasa. Pada hari ke – 2 dan 3 masih terdapat peserta yang merasa biasa saja sebesar 19,2 % dan 3.85 % di kelas MIPA dan 19,2 % dan 7.69 % di kelas Bahasa. Bahkan di kelas Bahasa terdapat 19.2 % dan 3.85 % peserta yang tertidur. Namun pada hari ke-4 kedua kelas 100 % peserta merasa sangat senang dan senang. Hal ini berarti Fasilitator dan Panitia telah bisa memanfaatkan hasil evaluasi harian untuk meningkatkan kepuasan peserta diklat.

Hasil Evaluasi Kemampuan Fasilitator Diklat
Hasil evaluasi kemampuan Fasilitator oleh seluruh peserta diklat yang diperoleh melalui angket, dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.

Tabel 8:    Hasil Evaluasi Kemampuan Fasilitator Oleh Peserta Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016
No
Pernyataan
Dalyana, M.Pd.
Dr.Rita Zahra, M.Pd
Wahyuni, S.Pd.
Dra. Siti Fatmawati
Rer
ata
Kua
litas
Rer
ata
Kua
litas
Rer
ata
Kua
litas
Rer
ata
Kua
litas
1
Penguasaan Materi
3.92
SB
3.81
SB
3.96
SB
4.00
SB
2
Metode Penyampaian Materi (mudah diterima dan diikuti)
3.77
SB
3.69
SB
3.85
SB
3.96
SB
3
Kemampuan melibatkan semua peserta di kelas
3.73
SB
3.54
SB
3.73
SB
3.81
SB
4
Manajemen Kelas
3.69
SB
3.58
SB
3.77
SB
3.81
SB
5
Manajemen Waktu
3.73
SB
3.54
SB
3.81
SB
3.73
SB
6
Penggunaan alat bantu (media) mengajar
3.69
SB
3.69
SB
3.92
SB
3.77
SB
7
Suara jelas ketika mengajar
3.85
SB
3.81
SB
3.85
SB
3.88
SB
8
Body Language
3.73
SB
3.85
SB
3.65
SB
3.88
SB
9
Kerjasama dengan Tim Narasumber lainnya
3.81
SB
3.81
SB
3.85
SB
3.73
SB
10
Kelengkapan Bahan Ajar
3.77
SB
3.69
SB
3.77
SB
3.85
SB
Nilai Rerata
3.77
SB
3.70
   SB
3.82
SB
3.84
  SB
Keterangan: SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang.

Berdasarkan tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa rerata kemampuan keempat Fasilitator dalam memfasilitasi kegiatan diklat, dari setiap komponen yang dinilai maupun secara keseluruan berada pada rentang nilai 3.50 – 4.00 atau secara kualitas SB (Sangat Baik).

Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Diklat
Hasil evaluasi penyelenggaraan diklat yang diperoleh dari hasil angket pada Formulir Evaluasi Peserta Diklat, dapat dilihat pada tabel 9 dan 10 berikut ini.

Tabel 9:    Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016 Pada Kelas MIPA
No
Pertanyaan
Nilai
Banyak Peserta yg menilai
Rerata
Kualitas
5
4
Jlh
%
Ketr
1
Bagaimana Anda menilai kesesuaian isi pelatihan ini dengan pekerjaan Anda?
       4.65
SB
17
9
26
100
Q1
2
Bagaimana Anda menilai penguasaan materi para pelatih anda ?
       4.81
SB
21
5
26
100
Q2
3
Bagaimana Anda menilai kualitas materi pelatihan yang disediakan dalam pelatihan ini ?
       4.65
SB
17
9
26
100
Q3
4
Bagaimana Anda menilai metode pengajaran / pelatihan yang digunakan?
       4.23
B
6
20
26
100
Q4
5
Bagaimana Anda menilai pelatihan ini secara keseluruhan?
       4.23
B
6
20
26
100
Q5
6
Bagaimana Anda menilai kegiatan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk   menerapkannya pada pekerjaan Anda?
       4.42
B
12
13
25
96.2
Q6
Jumlah Nilai
27

Efektivitas
     100
Nilai Rerata
4.5
SB
Relevansi
  98.10
Keterangan: 5 = SB (Sangat Baik), 4 = B (Baik), 3 = C (Cukup), 2 = K (Kurang), 1 = SK (Sangat Kurang).

Tabel 10:  Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016 Pada Kelas Bahasa
No
Pertanyaan
Nilai
Banyak Peserta yg menilai
Rerata
Kualitas
5
4
Jlh
%
Ketr
1
Bagaimana Anda menilai kesesuaian isi pelatihan ini dengan pekerjaan Anda?
       4.65
SB
18
7
25
96.2
Q1
2
Bagaimana Anda menilai penguasaan materi para pelatih anda ?
       4.65
SB
18
6
24
92.3
Q2
3
Bagaimana Anda menilai kualitas materi pelatihan yang disediakan dalam pelatihan ini ?
       4.38
B
11
12
23
88.5
Q3
4
Bagaimana Anda menilai metode pengajaran / pelatihan yang digunakan?
       4.38
B
10
16
26
100
Q4
5
Bagaimana Anda menilai pelatihan ini secara keseluruhan?
       4.42
B
11
15
26
100
Q5
6
Bagaimana Anda menilai kegiatan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk   menerapkannya pada pekerjaan Anda?
       4.54
SB
15
10
25
96.2
Q6
Jumlah Nilai
27.04

Efektivitas
95.19
Nilai Rerata
4.51
SB
Relevansi
96.00
Keterangan: 5 = SB (Sangat Baik), 4 = B (Baik), 3 = C (Cukup), 2 = K (Kurang), 1 = SK (Sangat Kurang).

Dari tabel 9 dan 10 tersebut menunjukkan bahwa nilai rerata dari jawaban setiap pertanyaan maupun secara keseluruhan untuk kelas MIPA berada pada kisaran 4.00 – 5.00, atau secara kualitas Baik dan Sangat Baik. Sedangkan efektifitas penyelenggaraan diklat = 100 % di kelas MIPA dan 95.19 % di kelas Bahasa. Sedangkan relevansi = 98.10 % di kelas MIPA dan 96.00 % di kelas Bahasa. Hal ini berarti bahwa kegiatan diklat secara keseluruan di kedua kelas MIPA dan Bahasa tersebut sangat efektif dan sangat relevan dengan tugas pekerjaan peserta diklat di sekolah.

Hasil Evaluasi Pengetahuan Peserta Diklat
Hasil evaluasi pengetahuan peserta diklat yang diperoleh dari hasil nilai pre test dan post test serta hasi uji T- Test, untuk dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini.

Tabel 11:  Hasil Evaluasi Pengetahuan Peserta Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016

Hasil Tes
Pada Kelas MIPA
Pada Kelas Bahasa
Pree Test
Post Test
Pening
katan
Pree Test
Post Test
Pening
katan
Rerata
44.62
69.46
24.85
50.85
65.23
14.38
Standar Deviasi
13.61
14.69

16.16
15.99

Effect Size
1.82570861
0.890359099
T-Test
0,000000046678
0.00110703

Dari tabel 11 di atas menunjukkan bahwa hasil t-test dari nilai pretest dan post test pada kelas MIPA adalah p = 0,000000046678 < 0.05 dan pada kelas Bahasa p = 0.00110703 < 0.05. Hal itu menunjukkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95% telah terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada peserta diklat dengan dampak pembelajaran tinggi, yang ditunjukkan oleh  nilai effect size sebesar 1.82570861 pada kelas MIPA dan 0.890359099 pada kelas Bahasa. Adapun rerata besar peningkatan hasil pembelajaran tersebut sebesar 24.85 di kelas MIPA dan 14.38 di kelas Bahasa.
 
SIMPULAN

Dari hasil analisis evaluasi dan pembahasan dapat ditarik simpulan bahwa Diklat Bedah SKL UN SMP/MTs Kutim Th. 2016: (1) banyak peserta yang merasa puas (sangat senang dan senang) dari hari ke-2, 3, 4 selalu terjadi peningkatan mulai dari 80.8 %, 96.2 % dan 100 % di kelas MIPA dan 65.4 %, 84.6 %, 100 % di kelas Bahasa, (2) Kemampuan keempat Fasilitator dalam memfasilitasi kegiatan diklat, dari setiap komponen yang dinilai maupun secara keseluruan berada pada rentang nilai 3.50 – 4.00 atau secara kualitas Sangat Baik, (3) Efektifitas penyelenggaraan diklat = 100 % di kelas MIPA dan = 95.19 % di kelas Bahasa. Sedangkan relevansi = 98.10 % di kelas MIPA dan = 96.00 % di kelas Bahasa. Hal ini berarti bahwa kegiatan diklat secara keseluruan di kedua kelas MIPA dan Bahasa tersebut sangat efektif dan sangat relevan dengan tugas pekerjaan peserta diklat di sekolah, (4) Dengan tingkat keyakinan 95% telah terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada peserta diklat dengan dampak pembelajaran tinggi, yang ditunjukkan oleh  nilai effect size sebesar 1.82570861 pada kelas MIPA dan 0.890359099 pada kelas Bahasa. Adapun rerata besar peningkatan hasil pembelajaran tersebut sebesar 24.85 di kelas MIPA dan 14.38 di kelas Bahasa.

      REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan hasil evalusi kegiatan diklat ini, kiranya Diklat Bedah SKL UN Jenajang SMP/ MTs Kab, Kutim Tahun 2016 ini dapat dilaksanakan pada pada tahun – tahun berikutnya, dengan melakukan beberapa perbaikan dalam penyelenggaraannya.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto. 2010. Evaluasi Program Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara.
Kirkpatrick,  L.  Donald. 1998. Evaluating  Training  Programs,  2nd   Edition,  San Fransisco: Berret- Koehler Publisher, Inc.
Mujiman, Haris. 2011. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Phillips, Jack J., Stone, Ron Drew. 2002. How to Measure Training Result. New York: Mc-Graw Hill.
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara
Sukardi. 2014.  Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan, Jakarta: Bumi Aksara.