Kamis, 05 April 2012

HINDARI ENAM HAL YANG BISA MEMBUAT SUAMI MARAH


PENDAHULUAN.

Setiap pasangan suami – isteri dari sejak mereka mengikat dalam kehidupan rumah tangga, tentu menginginkan kehidupan kebahagiaan, kesejahteraan dan kedamain lahir batin untuk selamanya. Namun demikian tdak jarang yang didapatkan justru sebaliknya. Terbyata penyebabnya bukanlah permasalahan besar, tapi justru masalah kecil atau masalah sepele. Sebab ibarat orang berjalan, ia tergelincir/ terjatuh bukan karena menabrak batu besar, tapi justru karena terpeleset kerikil – kerikil kecil yang berserakan di jalan.

Nah menurut Nabil Abdushshamad  dalam bukunya yang berjudul “Haqa`iq Taghfulu ‘Anha Zaujat“ ada enam kesalahan substansial yang harus diwaspadai para istri untuk menghindari kemarahan atau kekesalan suami, baik kekesalan itu diungkapkan secara terang – terangan maupun secara diam – diam (disembunyikan oleh suami). Ini mengingat, biasanya laki-laki lebih pandai untuk menyembunyikan perasaan. Sekali lagi yh dibahas di sini hanyalah masalah yang nampak sepele, tentu kalau masalah besar bukan hanya akan menyebabkan suami marah saja, tapi lebih dari itu.

ENAM HAL YANG BISA MEMBUAT SUAMI MARAH

Keenam faktor tersebut sebenarnya hal yang nampaknya sepele tapi bisa jadi gawe, atau jika dibiarkan akan berakumulasi dan dapat berpotensi mengancam keharmonisan hubungan suami-istri. Adapun keenam hal tersebut adalah sebagai berikut: 

1. Menceritakan hubungan masa lalu anda dengan mantan suaminya/ pacar.

Kesalahan terbesar yang dilakukan seorang istri adalah menceritakan kepada suaminya tentang hubungan yang dulu pernah dijalaninya dengan laki-laki lain. Atau dia menginformasikan kepada suaminya bahwa dia pernah menyimpan rasa cinta kepada laki-laki yang dulu pernah menjadi temannya.

Sejatinya hal tersebut tidak boleh dilakukan oleh seorang istri, karena seorang suami tidak ingin mendengar istrinya menaruh simpati atau rasa cinta kepada laki-laki lain. Sekalipun laki-laki itu adalah kerabat dekat sang istri. Walau bagaimanapun, suami selalu ingin menjadi pusat perhatian istri sepenuhnya. Sekalipun dia tidak menampik bahwa dia pun pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita sebelum dia menikah dengan istrinya itu.

Meski demikian, suami tidak ingin mendengar cerita istrinya tentang hubungannya di masa lalu. Suami hanya ingin istrinya menjadi wanita yang benar-benar ‘baru’ baginya.
Sebagai seorang istri, Anda mungkin pernah berpacaran atau menikah dengan laki-laki lain, dan suami Anda yang sekarang mengetahui banyak tentang masa lalu Anda. Namun, bukanlah suatu kebaikan apabila cerita-cerita tentang pacar atau suami Anda terdahulu disampaikan kepadanya atau dihadirkan kembali di hadapannya. Terlebih lagi jika Anda masih menyimpan benda-benda, gambar/ foto, atau kenang-kenangan saat bersama mantan pacar/ suami Anda.

Dan hal paling parah, yang sama sekali tidak boleh dilakukan adalah, jika terjadi perselisihan, Anda mengatakan kepada suami bahwa mantan suami / pacar Anda lebih baik dari suami Anda saat ini. Atau misalkan Anda memberikan pujian kepada mantan  pacar/ suami Anda di hadapan sang suami yang sekarang. Karena hal tersebut merupakan perbuatan komparasi yang dapat mengganggu hubungan Anda dengan suami. 

2. Memuji Teman Suami

Sekalipun suami menyimpan rasa hormat, pujian dan kekagumannya kepada temannya, maka hal demikian tidak boleh dimanfaatkan Anda untuk menyatakan kekaguman kepada temannya itu. Pasalnya, kebanyakan suami tidak senang jika mendengar istrinya memuji teman-temannya. Sebab, suami akan memandang bahwa Anda mengagumi laki-laki lain selain dirinya.

Yang lebih berbahaya lagi adalah jika Anda terus-menerus menyatakan kekaguman terhadap teman suami Anda dengan menyebut sisi-sisi kelebihannya dengan mendetil. Tak ayal lagi, hal tersebut memicu kecemburuan suami Anda, bahkan hal itu telah memicu kecemburuan seluruh laki-laki di dunia. Semisal, Anda menyebutkan ketampanan teman suami anda, atau kecerdasan dan kegagahannya. Suami Anda akan memahami bahwa dirinya tidaklah setampan, secerdas, dan segagah temannya itu.

3. Membenci Orangtua dan/ atau saudara dari suami (mertua)

Orangtua suami Anda (mertua) mungkin bukanlah mertua yang baik. Keduanya mungkin suka mengkritik atau menegur Anda dengan keras terkait pengasuhan anak, perawatan suami, atau cara mengatur rumah tangga. Atau bisa jadi mertua Anda memandang Anda bukanlah wanita yang cocok menjadi pendamping anaknya, karena masih banyak wanita lain yang ingin menikah dengannya. Atau sikap dan tindakan negatif lainnya dari mertua yang banyak kita kenal.

Kendati demikian, biasanya suami Anda akan melupakan –atau berpura-pura lupa— terhadap apa-apa yang dilakukkan ayah dan ibunya kepada Anda. Suami akan bersikap seolah-olah dirinya sangat sulit memperbaiki ayah dan ibunya. Dia juga akan menyuruh Anda untuk bersabar dan lapang dada atas hal itu.

Namun, dapat dipastikan bahwa dia tetap tidak ingin mendengar Anda menceritakan kepadanya tentang keburukan-keburukan perilaku orangtuanya. Dia juga tidak mau mengetahui bahwa Anda sangat membenci dan memusuhi ayah dan ibunya. Kejujuran Anda kepada suami dengan menyampaikan perilaku negatif orangtuanya akan menimbulkan gangguan dan mengeruhkan suasana rumah tangga.

Maka Anda harus memperlihatkan bahwa pergaulan dan relasi Anda dengan mertua sangatlah baik, dan Anda menyukainya keduanya. Dengan demikian, akhirnya Anda akan mendapatkan cinta kasih dan penghormatan dari suami.

4. Mengkritik dan Menegur Suami dengan Cara Kasar apa lagi di depan orang banyak

Ada istri yang merasa suamianya tidak peduli terhadap rumah, atau terhadap dirinya sebagai istrinya, atau mengabaikan rencana jalan-jalan atau piknik bersama keluarga. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Para pakar mengatakan bahwa penyebabnya adalah istri seringkali menegur dan mengkritik suami dengan keras, dengan kritikan yang membuatnya mereka dilecehkan. Oleh karena itu, mereka menyarankan agar istri yang tidak suka atas pekerjaan atau tindakan suami supaya menyampaikan keberatannya secara persuasif.

Dalam artian, jika Anda ingin menegur dan mengkritiknya, maka sampaikanlah ungkapan dan kalimat secara baik serta santun, hindari penggunaan kata “tidak” dan “jangan” yang berlebihan. Misalkan, jika Anda hendak menegurnya karena salah menggunakan bumbu dalam memasak –sebagai ganti ungkapan “tidak” dan “jangan”— ada baiknya Anda berkata, “Menggunakan bahan ini untuk memaksakan lebih baik, dan membuat masakan terasa lebih sedap dan lezat.”

Karena jika yang dilakukan adalah dengan mengkritik atau menyalahkan secara kasar, justru akan menimbulkan efek negatif. Misalnya, suami akan merasa kesal dan dilecehkan, lalu dia akan memutuskan untuk berhenti membantu pekerjaan istri di rumah, padahal bantuannya sangat dibutuhkan.

Cara paling efektif dalam membiasakan suami membantu pekerjaan domestik adalah memintanya untuk menemaninya di dapur. Lalu, sambil membuat makanan, Anda bisa bercakap-cakap dengannya. Kemudian Anda bisa memberikan contoh menyiapkan makanan dengan cara yang baik dan benar. Jika hati suami sudah merasakan kesantunan dan kelembutan Anda dalam menyampaikan aspirasi, maka hatinya akan tergerak untuk melakukan pekerjaan atau menunaikan permintaan apa pun yang Anda inginkan.

Anda hendaknya mengerti bahwa laki-laki pada umumnya ingin tampil sebagai sosok yang superior, lebih tahu, dan ahli dalam bidang apa pun. Suami tidak ingin jika dia dianggap lemah di hadapan sang istri. Untuk itu, ketika Anda menampakkan kesalahannya dan mencelanya, maka Anda membuatnya menjadi seperti orang yang gagal.

5. Mengikuti Suami ke manapun ia pergi

Meski kehidupan rumah tangga menyenangkan dan penuh dengan berbagai fasilitas, namun terkadang suami memiliki kecenderungan untuk menyendiri. Jadi ada saat-saat di mana suami Anda tidak ingin diganggu dan asyik sendirian, atau pergi bersama teman-temannya. Dia terkadang ingin merasakan kembali bebasnya membujang dan bercengkerama dengan temannya. Oleh karena itu, tidak masalah jika sehari dalam sepekan dia keluar sendirian untuk berkumpul bersama teman-temannya.

Maka Anda jangan mempersempit langkahnya dengan melakukan pembatasan-pembatasan yang mengekang. Yakinlah bahwa setelah dirinya bertemu teman-temannya, maka dia akan merasa sangat merindukan Anda dan anak-anak. Dia akan segera pulang ke rumah menemui Anda untuk rileks bersama sambil bercengkerama.

6. Boros dalam Berbelanja

Jika suami Anda tergolong tipikal orang yang pekerja keras dan sangat menghargai nilai uang, maka dia tidak menginginkan Anda bersikap boros dalam membelanjakan harta yang diberinya. Dia akan sangat marah jika Anda terlalu royal ketika berbelanja, sementara dia harus banting tulang berpeluh keringat bekerja demi mendapatkan penghasilan. Misalnya, mayoritas suami tidak menyukai istri mereka membeli busana yang sangat mahal, semisal busana rancangan desainer ternama.

PENUTUP

Demikianlah, beberapa hal substansial yang mampu memicu kemarahan suami Anda. Dengan menyadari dan mewaspadai hal-hal di atas, diharapkan Anda senantiasa mendapatkan cinta dan kasih sayang suami, sehingga kebahagiaan senantiasa menyelimuti rumah tangga Anda.
-------------------------------Amien-----------------------------------

2 komentar:

  1. pak dal, biasanya kalau para perempuan boros dalam berbelanja, hehehehhe.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aahhh....masak gitu siiih....? Malah baru tahu...saya...kalau gituuu.....? Laa sebabnya apa hayooo....?

      Hapus